Desa Lingga, "Wisata Budaya di Kabupaten Karo"
Lingga adalah salah satu desa yang menjadi daerah tujuan wisata di
Kabupaten Karo Sumatera Utara yang terletak di ketinggian sekitar 1.200 m
dari permukaan laut, lebih kurang 15 km dari Brastagi dan 5 km dari
Kota Kabanjahe ibu kabupaten Karo. Lingga merupakan perkampungan Karo
yang unik, memiliki rumah-rumah adat yang diperkirakan berumur 250
tahun, tetapi kondisinya masih kokoh. Rumah tersebut dihuni oleh 6-8
keluarga yang masih memiliki hubungan kekerabatan. Rumah adat Karo ini
tidak memiliki ruangan yang dipisahkan oleh pembatas berupa dinding kayu
atau lainnya .
Bila Anda jenuh, jalan-jalanlah ke Penatapan Berastagi. Di sana
banyak yang bisa dinikmati, ada jagung rebus dan bakar yang enak.
Kalau mau menikmati pemandangan alam nongkrong saja di warung
Penatapan. Anda bisa melepaskan kejenuhan dengan menghirup udara
pegunungan yang segar.
Lokasinya tidak jauh dari Pabrik Air Mineral Aqua, Kecamatan Berastagi,
Kabupaten Karo dan berada diperbatasan Kabupaten Karo dan Deli
Serdang. Dari Medan, jaraknya sekitar 54 kilometer.
Bila tertantang menjelajahi alam, pilihlah lokasi strategi dengan
pemandangan alamnnya yang tak bakal bisa dilupakan, Air Terjun
Sikulikap.
Anda mungkin pernah mengunjungi obyek wisata ini, tapi tidak ada
salahnya untuk kembali kesana karena pemandangan alamnya sangat menawan.
Danau Lau Kawar di dataran
Kabupaten Karo, Sumatera Utara dulu merupakan salah satu obyek wisata yang
cukup tersohor, meski belakangan nama
danau itu nyaris tidak terdengar. Obyek wisata danau di dataran
tinggi Karo di kawasan Gunung Bukit Barisan itu masuk wilayah Kecamatan Naman
Teran. Perjalanan menuju Tanah Karo yang banyak menyimpan potensi wisata itu
cukup menyenangkan dengan pepohonan di kiri-kanan badan jalan. Atau, jurang
ditumbuhi rerimbunan pohon.
Pastinya, hijau rerimbunan pepohonan dari
hutan tropis itu tak pernah membosankan saat dipandang dan terlihat oleh mata
kita dari balik jendela mobil, atau kaca depan penutup kepala (helm) jika mengendarai
sepedamotor. Udara segar dari hawa sejuk,
terlebih ketika kabut tipis menyelimuti kawasan yang dilalui itu, semakin
menambah kenyamanan serta ketenangan suasana perjalanan. Apalagi di hari biasa
(bukan libur) tidak begitu ramai kendaraan lalu-lalang
Sibayak
dan Sinabung bukanlah gunung utama di pulau Sumatera. Dibanding Kerinci
atau Leuser popularitasnya masih berada beberapa tingkat di bawahnya.
Namun, gunung-gunung kecil yang terletak di Kabupaten Karo, Sumatera
Utara itu bukan sama sekali tak punya sisi kemenarikan. Sibayak dan
Sinabung bahkan telah menjadi semacam ikon pariwisata Tanah Karo
Simalem.
Memandang Sibayak dari kejauhan,
kita seperti tengah memandang lanskap Jepang atau negeri-negeri Eropa.
Puncaknya yang bersemburat warna keputih-putihan itu, sepintas seperti
tumpukan salju. Padahal itu cuma leleran material vulkanik yang keluar
dari lubang kepundan. Tak hanya itu, lanskap masih dimanjakan oleh
deretan pohon pinus serta hawa sejuk pegunungan.
Pada perjalanan dari kota Berastagi
menuju Gundaling Hill, salah satu objek wisata di Dataran Tinggi Karo,
beberapa waktu lalu, kami menyempatkan diri berhenti di sebuah
punggungan bukit. Dari sana, Sibayak yang berketinggian 2.094 meter di
atas permukaan laut (dpl) itu terlihat anggun. Meski tak terlampau
agung, tapi cukup membuat kagum.(lanjutkan)
Di dalamnya terdapat banyak kelelawat hitam dan tidak terlalu besar, dan kelelawar ini kadang ditangkap oleh penduduk setempat untuk dijadikan bahan makanan,Gua Liang Dahar mempunyai 3 ruang besar dengan ukuran masing–masing 500 m², 400 m² dan 300 m², serta ruang ukuran kecil lainnya. (lanjutkan)
Air Terjun Sipiso-piso
Merencanakan jalan-jalan ke Medan, Sumatera Utara? Air Terjun
Sipiso-piso wajib menjadi salah satu tujuannya. Mengapa? Biar saya
cerita dulu ya tentang objek wisata yang satu ini. Air Terjun
Sipiso-piso letaknya tak jauh dari Desa Tongging di Kabupaten Karo,
Sumatera Utara. Letaknya di kawasan dataran rendah, dan Air Terjun
Sipiso-piso berada di atas bukit, sehingga air yang mengalir tingginya
bisa mencapai 800 mdpl. Bukit yang mengelilingi Air Terjun Sipiso-piso
sangatlah hijau dan sejuk, dan tanaman yang paling banyak adalah pohon
pinus.
Air Terjun Sipiso-piso berasal dari kata piso (atau pisau dalam Bahasa
Indonesia). Itu dikarenakan debit air yang tinggi yang mengalir dari
atas bukit, sehingga tampak berbilah (mirip pisau yang tajam). Objek
wisata Air Terjun Sipiso-piso dikelola oleh (lanjutkan)
Simalem Resort, Resort Terbaik di Sumatera Utara
Mengisi hari libur dengan jalan-jalan sepertinya sudah mulai menjadi
agenda tetap kami karena sayang sekali jika sudah tinggal di suatu
tempat tidak disempatkan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata di
sekitar kota. Suatu hari Sabtu sore, selesai aku lembur di kantor,
kami memulai perjalanan yang sebelumnya tidak ditetapkan akan kemana,
namun kami ingin ke arah Brastagi. Perjalanan dibuat sesantai dan
senyaman mungkin, tidak buru-buru. Sesampainya di Brastagi sudah lepas
maghrib, jalanan sudah gelap. Akhirnya kami sepakat untuk meneruskan
perjalanan ke Taman Simalem Resort dengan asumsi akan menginap di
hotel kecil sekitar lokasi tujuan.
mantap
BalasHapus